Minggu pagi kami berangkat pergi. Menuju kota kembang yang
kini terkesan jauh sekali dari tempat kami. Saat itu udara masih terasa sejuk. Ditambah
juga dengan jalanan yang masih agak lengang. Jauh berbeda dibandingkan hari
biasanya. Sebelum berangkat tak lupa ku pamitan sama chito dan memberi ia makan.
Di jalan tempat tinggal kami pada hari biasa luar biasa
padatnya. Dari ujung jalan sampai ujung kecamatan dipadati oleh kendaraan. Begitu
cepat perkembangan daerah ini. Di tiap 3 bulan keluarga kami menghadiri acara
arisan keluarga. Acaranya pun diadakan di tempat-tempat yang berbeda. Bukan hanya
di rumah saudara keluarga, namun acara arisan keluarga juga diadakan di tempat
wisata. Pernah acara arisan keluarga diadakan di Puncak, Bogor. Namun kali ini
arisan keluarga diadakan di Bandung.
Kami berangkat berempat dengan penuh semangat. Padahal belum
tahu betul kondisi jalan nanti seperti apa. Memasuki pintu tol terlihat jalanan masih
lancar. Seperti biasa, saat di dalam kendaraan aku biasa melihat kanan kiri
jalan. Indah rasanya saat melihat rimbunnya pepohonan yang memberi kesejukan selama
perjalanan.
Beberapa jam di jalan, aku yang kurang tahu jalan melihat
ada simbol kota Purwakarta yang terlihat dari jalan tol. Aku berpikir, kok bisa
lewat jalan Purwakarta ya. Jadi ingat sama sapaan hangatnya yang khas yaitu
sampurasun. Dari jalan ini kami berjalan menuju daerah Cileunyi. Aku sendiri
gak tahu pasti jalan ini tembusnya ke mana. Saat itu terlihat banyak atribut
berupa spanduk yang ternyata saat hari itu mulai diadakan PON. Banyak bendera
berkibar menyemarakkan acara PON ini.
Kami sangat terhibur dengan adanya pemandangan alam kota ini. Pemandangan
seperti inilah yang jarang kami dapatkan di tempat lainnya. Aku bersyukur masih
ada kepedulian akan lingkungan sehingga kondisi alam masih terjaga walaupun tak
seindah waktu itu. Dalam hati berdecak kagum, wow.. aku suka ini.
Beberapa menit kemudian, akhirnya kami sudah di ujung jalan
tol ini. Mulai terlihat plang jalan bertuliskan Cileunyi dan daerah-daerah
lainnya. Setelah keluar dari jalan tol inilah kondisi jalanan padat dengan
kendaraan bermotor. Kami hendak menuju ke daerah Ujung Berung. Sambil jalan
sambil kami amati dan cari informasi jalan ke sana. Kemudian kami lihat ada
papan bertuliskan Ujung Berung. Kami pun mengikuti arah sesuai dengan papan
petunjuknya.
Jadi lokasi arisan keluarga sudah dekat ternyata, pikirku. Beberapa
menit dan sudah selama ½ jam kami berada di jalanan ini, kami masih belum
sampai juga di lokasi yang kami tuju. Kami terjebak di kemacetan..
Bersambung di cerita yang kedua ... "Perjalanan yang Wow ke Kota Bandung (bagian 2)"
Jangan samapai kesasar ya Mas tran...
ReplyDeletekalau nyasar nanya lagi k Ciani.. ^_^
DeletePurwakarta yang macet tu yang daerah banyak pabriknya itu kan?
ReplyDeletekurang tau k, setau aku lbih banyak di Karawang ..
DeletePurwakarta yang macet tu yang daerah banyak pabriknya itu kan?
ReplyDeletekurang tau k, setau aku lbih banyak di Karawang & Cikarang ..
DeleteSelalu ada si chito. Hehehe
ReplyDelete