Entah kenapa saat ini, godaan resign dari kerja selalu
terbayang. Bukan Cuma sekali, masalah ini selalu kepikiran tiap meeting bersama
pimpinan. Sebetulnya bukan pimpinan yang bermasalah. Mungkin aku yang
bermasalah. Apakah salah jika aku sudah ingin mengajukan resign dari tempatku
bekerja karena selalu membahas target yang ku nilai terlalu berlebihan ?
Bukan cuma diriku saja, perasaan semacam ini juga dialami
oleh rekan-rekan kerjaku. Di sela-sela bekerja, tak jarang ku menyemangati
mereka. Terlebih apabila ia seorang wanita. Aku yang seorang lelaki saja merasa
tak sanggup lagi, apalagi mereka. Dalam hal ini aku bukannya tak bersyukur
namun setiap dorongan-dorongan kata-kata yang diucapkan pimpinan dan tekanan
demi tekanan lah yang mendorongku untuk mengajukan resign pada waktu yang
tepat.
Mungkin sudah saatnya juga aku harus melanjutkan keinginanku
untuk berwirausaha, kuliah dan nikah. Di saat beberapa bulan ini terpikir
hendak resign, aku mendapat tawaran bergabung di sebuah perusahaan yang
bersebrangan dengan bidangku sebelumnya. Namun dari keduanya tetaplah sama,
sama-sama membutuhkan skill marketing. Sedangkan dengan kuliah, aku masih terus memikirkan hal ini. Aku berkeinginan kuat untuk kuliah. Waktu itu sempat mendaftar di sebuah universitas di Yogya, namun karena jadwal ospek masih lama sedangkan aku sudah terikat kerja di sebuah perusahaan. Apa boleh buat, aku tak ingin berkhianat. Aku tetap melanjutkan tugasku sebagai seorang karyawan di perusahaan tempatku bekerja hingga sekarang. Masih teringat juga dengan tulisan Bang Syaiha yang membuatku tertarik untuk kuliah kembali.
Bagaimana dengan nikah ? Hal ini yang cukup membuatku pusing bukan main setiap memikirkannya. Masalah ini bukanlah masalah biasa di kalangan para remaja. Cukup rumit buatku karena jodoh merupakan ketentuan Illahi. Hingga kini masih ku biarkan pikiran semacam ini. Yang ku lakukan hanyalah tetap memperbaiki diri hingga tiba waktunya dipertemukan oleh jodoh yang diridhoi olehNya.
Memang dari setiap kejadian yang ku alami, tentu saja ada
hikmah di baliknya dan ada hal-hal yang mesti disyukuri. Setelah tiba saatnya
resign dan tak lagi bekerja di tempat kerjaku ini, aku pasti akan berterima
kasih sekali atas peluang yang diberikan dan setiap pelajaran yang diberikan.
Saya juga mau resign , yuk barengan, hhoo
ReplyDeletekalo boleh tau, alasannya knapa .. hehe ... penasaran nih..
DeleteBekerja memang butuh kenyamanan ketika kita nyaman dan lillah semua akan baik baik saja dan terkesan enjoy hehhe
ReplyDeleteSemangat terus kak 😊
iya betul , kalo kerja gk nyaman jdi beban kan rasanya :)
DeleteTetap semangat...yakin ada hikmah di balik peristiwa..hehehe, apaan ya, nggak nyambung yo
ReplyDeletehehe,, ya, ada hikmahnya betul, ehh masih nyambung kok :D
DeleteBerwirausaha lbih keren...
ReplyDeleteSabar Dan semangat. Sambil coba cari yg lebih baik
ReplyDeletepastikan sebelumnya sudah dapat ganti dulu..ok? jgn sampai nganggur, tar malah nambah pikiran.
ReplyDelete