Awalnya aku tak terlalu mengerti dengan istilah baper. Sering
denger tapi masih belum tahu apa itu artinya baper. Akhirnya ku kunjungi mbah
gugel untuk mengetahui artinya. Aha, akhirnya aku tahu. Ternyata banyak juga
yang masih belum tahu apa itu baper. Satu kejadian yang ku ingat adalah dimana
waktu itu aku sedang dalam perjalanan ke Wonogiri bersama kakak-kakakku.
Duduk di kursi bagian belakang, celetuk aku
mengucapkan kata baper. Kemudian mereka menanyakan artinya. Lalu ku jawab,
baper itu singkatan dari bawa perasaan. Haha, ada-ada aja ya istilah zaman
sekarang. Setelah cukup lama di sana, di Wonogiri dan Solo selama
beberapa hari akhirnya aku kembali ke Jakarta. Pokoknya segera bergegas kembali
deh ke kota Jakarta. Yang ku rasakan saat itu adalah rasanya gak enak kalau gak
ada yang dikerjakan. Jadi kangen kerja ceritanya.
Setiba di Jakarta, eh ternyata aku kembali lagi ke istilah
ini. Istilah baper inilah yang pertama kali muncul ketika harus merespon sebuah
calon pembeli yang berminat terhadap produk yang ku pasang di sebuah
marketplace populer di Indonesia yaitu Bukalapak.
Beginilah awal ceritanya. Di hari senin setelah aku pulang
kerja, aku memasang produk yang ingin ku jual. Kebetulan barang yang ku jual
adalah sebuah smartphone. Kemudian ada beberapa respon dari para peminat. Dari
banyaknya calon pembeli di sini, ada satu orang yang benar-benar membuat baper.
Ada seorang wanita yang berminat untuk membeli produk yang ku pasang. Namun yang satu ini beda. Ia benar-benar menginginkan produk ini sampai-sampai seperti ini. Namanya aku samarkan ya demi menjaga privasinya.
Bagaimana perasaan teman-teman sekalian saat menangani pembeli seperti ini. Mungkin juga cuma aku saja yang sampai baper seperti ini . Dengan berat hati sampai baper (bawa perasaan), akhirnya aku menjawab dengan hati-hati dan penuh perasaan agar tak sampai melukai perasaannya.
heheheh ada juga ya penjual yang Baper
ReplyDelete