Pengalaman yang Menyejukkan di Hotel Namira Syariah

Sore itu hujan lebat. Hujan ini mengiringi perjalananku menuju sebuah kota yang jarang diberitakan. Kota apa ini ? Mungkin teman-teman sudah pernah mendengarnya. Kota ini berbatasan dengan kota : Pacitan, Yogyakarta dan Ponorogo. Kota ini adalah Wonogiri.

Dalam perjalanan menuju kota ini, memasuki tol Cipali tiba-tiba hujan deras mengguyur kawasan ini. Bukan itu saja, hujan ini juga disertai badai. Waktu itu aku bersama saudara-saudaraku dalam  1 kendaraan. Beberapa menit setelah itu, kami melihat ada rest area. Kami pun memasukinya. Pertama memasuki gerbang rest area ini, bukan main pemandangannya. Banyak baliho-baliho, tiang-tiang dan tempat sampah yang jatuh dan berserakan. Karena derasnya hujan, kami bergegas mencari tempat berteduh. Dapat tempat berteduh, lalu kami lanjutkan dengan makan siang dan menunaikan kewajiban sholat Ashar di sebuah mesjid di sini.

Akhirnya hujan deras itu telah reda. Kamipun melanjutkan perjalanan. Keluar tol Cipali mampir ke Brebes. Makan di sana, di sebuah rumah makan di penggir jalan dengan menu entah sate apa itu namanya, aku lupa. Kami pun sholat maghrib di sebuah musholla kecil di dalam rumah makan ini.
Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan kembali. Waktu itu jalan, cukup padat. Perjalanan kami tersendat. Beberapa jam dari Brebes ini, akhirnya kami tiba di Pekalongan. Kami berencana menuju ke sebuah hotel yang telah kami booking pada hari sebelumnya. Kami pun menginap di sebuah hotel yang wah. Bukan wah dari harganya atau elitnya namun dari suasananya. 


Hotel Namira Syariah namanya. Hotel yang membuatkan terkesima. Hotel ini terletak di kota Pekalongan, jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Jawa Tengah. 


Layanannya yang prima sudah terasa saat kami turun dari kendaraan. Dengan hangat mereka menyambut kami, membantu kami membawa masuk semua bawaan.


Duduk sebentar di lobby, kami kemudian menuju lif dan naik ke lantai atas tempat kami menginap. Keluar dari lift, wahh luar biasa. Sejuk rasanya..




Bukan sejuk di hidung ataupun di tenggorokan namun sejuknya di hati. Sejuk yang ku rasa ini bukanlah dari sejuknya udara dari AC, namun dari lantunan suara yang lirih terdengar. Suara ini bukan suara biasa. Suaranya terdengar halus, nyes di hati. Suara ini adalah lantunan ayat suci Al Quran. Luar biasa, sejuk banget rasanya.



Aku sudah mengunjungi banyak hotel namun belum pernah aku merasakan sejuknya hati saat berada di sini. Saat memasuki kamar lantunan suara yang menyejukkan hati ini masih terdengar. Aku kaget saat melihat ada barang terletak di atas meja kecil di depan ranjang dalam kamar hotel ini. Seperangkat alat sholat lengkap termasuk sebuah Al Quran terletak rapi di atas meja ini. 

Sebelum memejamkan mata, istirahat aku menyempatkan sholat isya di hotel ini. Kebetulan musholla terletak tak jauh dari kamar tempatku menginap. Ini adalah ruangan luar dari mushollanya. Tempat sholat antara pria dan wanita dibuat terpisah. 


Usai sholat aku pun bergegas masuk kamar karena aku pasti dicari. Lucunya saat hendak masuk kamar aku bertemu dengan seseorang yang menolong kami membawakan barang-barang kami masuk kamar. Sebut saja mas namanya. Mas ini katanya lupa menaruh sepatu. Apa karena terlalu banyak bawaannya ya. Entahlah, yang pasti aku juga tahu sadar diri. Aku juga ikut bantu mas-masnya kok. Hehe. Aku pun membantu mencarikan sepatunya. Rupanya sepatunya tertinggal di dekat kamar di ruangan ini. Sebuah ruangan yang terbuka di dekat musholla. 


Hehe.. Lucu ya si mas. Ada-ada aja. Si mas yang kebingungan garuk-garuk kepala kini lega setelah menemukan sepatunya. Akhirnya aku bisa istirahat dengan tenang. Keesokan harinya, aku jalan-jalan mengelilingi hotel ini. Jalan dengan bantuan lift naik dari lantai yang paling dasar hingga lantai teratas. 

Tiba di lantai teratas, wow luar biasa pemandangannya. Ini pertama kalinya aku melihat kota Pekalongan dari lantai teratas hotel ini. Aku lupa entah di lantati berapa aku mengambil foto ini. 


Waktu itu masih pagi, aku belum sarapan pagi. Dengan pamitan ke anggota keluargaku aku pamitan untuk jalan-jalan. Ku lihat sekeliling kota ini dari atas dengan seksama.



Memang di kawasan ini cukup padat kawasannya. Dari atas ini ku lihat anak sekolah banyak yang mengayuh sepeda menuju sekolahnya. Hal ini mengingatkanku pada masa kecilku dulu. Mereka sama denganku. Dengan sepeda, semangat menuntut ilmu. 




Pengalamnku menginap di hotel Namira Syariah, hotel yang menyejukkan ini takkan ku lupakan. Banyak peristiwa-peristiwa yang berkesan yang membuatku pasti akan merindukan tempat ini. Sapaan hangat dan ramah masih tergambar jelas di ingatanku. Terima kasih Hotel Namira Syariah, semoga aku bisa berkunjung kembali untuk berjabat tangan dan menemukan kembali keramahan yang jarang ku dapat di hotel lain. 



Mau terus dapat informasi terbaru dari aku ? Subscribe Blog Ini yahh.. :

0 Response to "Pengalaman yang Menyejukkan di Hotel Namira Syariah"

Post a Comment