Aduh, hari demi hari aku terus memikirkan ini. Walaupun
notifikasi group ODOP dinonaktifkan, namun dalam otakku tak berhenti memikirkan
hal ini. Ini yang memaksaku untuk berbuat suatu hal. Hal yang menjadi
kewajibanku sebagai anggota aktif ODOP. Aku harus terus menulis. Pada tulisanku
ini, masih menyambung artikel yang sebelumnya yaitu membahas Cipali.
Cipali ini
masih berhubungan dengan kebetulan yang pernah ku alami. Memangnya ada apa
dengan Cipali ini ? Kita mungkin pernah mendengaar adanya kabar-kabar miring
mengenai Cipali ini.
Lebih tepatnya kabar
atau informasi yang cenderung mengarah ke hal yang mistis. Cipali makin dikenal
karena menjadi jalan tol yang menghubungkan daerah Cikopo hingga Palimanan.
Jalan tol ini terbentang sepanjang tak kurang dari 100 km. Dibangunnya jalan
tol ini sangat berperan dalam memecah kemacetan yang selama ini terpusat di
jalur Pantura.
Sepanjang jalanan ini, kita akan merasa jalan ini luas
karena jalanan ini berada di tengah-tengah sawah. Sangatlah jarang kita temui
bangunan-bangunan di sepanjang jalan ini. Hampir setahun jalan tol ini diresmikan.
Tahukah kamu teman, jalan tol Cipali ini menjadi jalan tol yang terpanjang di
Indonesia. Tarif tol ini pun cukup tinggi. Di balik Cipali ini, ternyata banyak
kisah mistisnya. Dari banyaknya kecelakaan yang menarik perhatian masyarakat,
Cipali ini layak untuk diperbincangkan.
Sebelum pembangunan jalan tol ini, tentu saja ada warga yang
menolak pembangunan tol ini.
Banyak dari kita tidak sadar dan mengetahui bahwa
saat kita melintas di jalan ini, kita sebetulnya melewati batu berukuran besar.
Batu ini dipercaya masyarakat sekitar ada penunggunya. Batu inilah yang
dianggap keramat oleh warga sekitar. Dari keramatnya batu inilah, maka jalan
tol Cipali yang menyimpan misteri kemudian diangkat ke dalam sebuah film Cipali
Km 182.
Pada awalnya aku mengenal film ini dari sebuah banner yang berdiri di sebuah halaman studio bioskop. Saat masuk untuk menonton sebuah film, aku tak melihat ada banner ini. Namun baru melihatnya setelah keluar dari bioskop dan kemudian duduk sebentar. Sambil menunggu teman, ku amati dengan seksama banner ini, banner yang bertuliskan Cipali Km 182.
Diam sesaat mengamati banner ini, eh tahu-tahunya teman-temanku sudah meninggalkanku di luar bioskop. Aku dipanggil oleh mereka, aku pun mengejarnya. Dengan membawa rasa penasaran, kami berjalan pulang. Kami pun saling berpamitan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Keesokan harinya ternyata tanpa ku rencanakan sebelumnya, aku melewati jalan tol Cipali. Jalan tol yang ku pikirkan dengan penuh rasa penasaran akhir-akhir ini. Saat melewati jalan tol ini, aku bersama saudara-saudaraku disambut oleh hujan deras yang disertai angin. Akhirnya kami menepi, memasuki sebuah rest area di tol Cipali ini. Tak pernah terpikir sebelumnya bahwa apa yang ku pikirkan bercampur dengan rasa penasaran, keesokan harinya aku sudah sampai di tempat yang ku pikirkan sebelumnya.
Ini dia buktinya dari gallery handphoneku tanggal 12 April aku menyaksikan banner Cipali Km 182 yang berdiri, kemudian keesokan harinya tanggal 13 April aku sudah sampai di jalan tol ini. Pada potongan foto ini kita juga bisa lihat adanya air hujan yang membasahi kawasan ini. Dari apa yang ku pikirkan semalamnya, kemudian sudah sampai di sana keesokan harinya apa ini sebuah kebetulan ? Mungkin teman-teman memiliki pendapat atau pandangan mengenai kejadiaan ini. Ku tunggu pandangan teman-teman sekalian mengenai kejadian-kejadian seperti ini.
Baru tahu ada batu besar yang dikeramati di cipali
ReplyDeleteKok bisa yaaaa
ReplyDeleteBelum pernah ke Cipali saya.
ReplyDeleteJadi penasaran mase
Semoga kapan kapan bisa melintasi tol terpanjang hehehe
ReplyDelete