Begini ceritanya. Pada postingan kali ini, aku lebih bercerita tentang pengalaman di dunia nyata yang benar-benar mendebarkan. Mungkin teman-teman yang membaca, belum merasakan apa yang ku rasakan. Kalau di saat itu, kamu di lokasi bersamaku mungkin akan merasakan hal yang sama. Ya, kejadian ini membuatku sempat shock. Ya, inilah hal lumrah yang biasa dialami oleh setiap manusia ketika ditimpa sebuah musibah. Linglung juga aku rasakan saat itu. Kejadian ini aku alami di masjid. Masjid ini berlokasi di komplek yang sudah lama aku tinggali. Ceritanya begini, waktu itu sehabis dari lapangan bola bermain di sana, aku mendengar adzan dan bergegas pulang. Sampai di rumah, ambil handuk dan langsung mandi. Kemudian, ambil sepeda dan ku kayuh secepat mungkin agar gak ketinggalan sholat magrib jamaah di masjid. Kunci sepeda yang ku gunakan, melingkari roda belakang seperti tergambar di gambar berikut ini.
Aku sudah berwudhu dari rumah, jadi gak perlu wudhu lagi di masjid. Lalu, ku sandarkan sepedaku di dinding tepat belakang tempat wudhu. Tak lupa juga ku kunci roda sepeda dengan harapan aman, tak ada yang mengambilnya. Waktu itu aku ketinggalan 1 rakaat, jadi masbuk sholatnya. Setelah sholat magrib dan berdoa sejenak. Lalu aku keluar untuk pulang. Sesampai di tempat sepedaku bersandar, aku kaget bukan kepalang. Bingung iya, linglung juga iya. Lalu aku tanya teman-teman yang sempat sholat bersamaku. Ku tanya mulai dari bocah, hingga orang-orang dewasa. Aku pun gak ragu menceritakan musibah yang menimpaku. Sebelum menanyakan hal ini kepada mereka, aku sudah mencari-cari di sekitar masjid. Di belakang masjid memang ada sebuah kebun mirip hutan yang ditumbuhi pohon jati. Aku kitari sekitar masjid, ku tanyai sekitar gak ada yang tahu semua. Akhirnya diriku menyimpulkan bahwa aku kemalingan. Padahal sebelum kejadian itu, paginya aku masih bersepeda. Ini aku bersama sepedaku Polygon Xtrada 5.0 sedang bersandar di sebuah pohon dekat sungai.
Lalu ku berjalan lebih jauh, sambil menanyai warga sekitar yang mungkin melihat sepedaku yang lewat dibawa oleh si maling. Sejauh itu ku tanyai warga sekitar di pinggir jalan, tak satupun yang melihat yang membawa sepedaku. Bagaimana bisa sepeda yang aku kunci gembok bisa digondol oleh si maling. Mungkin si maling menggotong sepedaku atau memanggulnya, atau dimasukkan ke dalam kendaraan. Ternyata cerita-cerita kemalingan, termasuk cerita kehilangan sepeda di masjid, terjadi padaku. Bagaimana kelanjutan ceritanya ? Lanjut di postinganku selanjutnya ya..
Ditunggu kelanjutannya, ikut deg-degan nih.
ReplyDeleteikkut merasakan bagaimana kehilangan sepeda...
ReplyDeleteSemoga digantikan dengan yg lebih baik lagi ya, kak..
ReplyDeleteAku belum bisa ngendarain sepeda, nih #GaAdaYgNanya