Bertemu dengan seseorang yang jarang bertemu, lalu ku sapa
ia. Hallo Uda apa kabar ? Tanyaku. Alhamdulillah, jawabnya. Sambutannya ramah
dan wajahnya ceria. Rasanya kami seperti bersahabat lama meski ia telah beranak
dua sedangkan aku belum berkeluarga. Padahal kami adalah saudara sepupu.
Pengalaman kerjanya sudah di mana-mana. Uda merupakan panggillan yang ditujukan untuk soerang yang lebih tua atau juga bisa diartikan sebagai kakak dalam bahasa Padang.
Selama ini aku sangat menghormatinya. Karena banyak pelajaran positif yang ku dapatkan darinya. Lalu
ia bertanya lagi dengan lebih lantang. Taran gimana kabarnya ? Alhamdulillah
baik. Jawabku. Gerakannya memang energik, langkahnya cepat dan responsif.
Mungkin karena aktifitas sehari-harinya selama ia bekerja di perusahaan minyak
dan gas. Kemudian ia bertanya lagi. Taran gimana
kerjaannya. Alhamdulillah lancar da. Setelah berjabat tangan dengannya kemudian
kamipun duduk.
Uda sama siapa ke sini ? tanyaku. Sendiri aja, jawabnya.
Adik-adik gak ikut da ? Tanyaku lagi. Sendiri aja, jawabnya. Kemudian uda
bertanya, taran cita-citanya apa ? aku kaget mendengar pertanyaan ini.
Pertanyaan ini jarang sekali ditanyakan padaku. Ditanya pertanyaan ini, rasanya
seperti kehujanan tiba-tiba di saat matahari terik. Diam sesaat, aku pun
menjawab. Hmm.. mengalir aja da. Dalam hati aku sadar jawaban ini tak semestinya
diucapkan. Memang jawaban mengalir seperti air mengandung kesan naif. Yang aku
rasa saat mengatakan jawaban ini adalah saat ini diriku bukan siapa-siapa, sedangkan
saat ini punya banyak mimpi. Sempat kembali ku ingat cita-citaku yang berubah
dari kecil hingga sedewasa ini.
Pernah ada sebuah pertanyaan tertulis yang ditanyakan oleh
seorang guru SD-ku. Pada titik-titik kolom jawaban, aku menuliskan polisi.
Entah apa yang terpikir dalam benakku saat itu. Naik kelas ke jenjang
berikutnya kelas 2, aku menemui pertanyaan yang sama. Kali ini aku menuliskan
jawaban yang berbeda yaitu dokter. Ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang
sama di setiap jenjang sekolah membuatku bertaya-tanya, kenapa cita-citaku
berubah dari masa kecil sampai sekarang.
Ketika aku harus mengungkapkan sebuah cita-cita di antara
banyaknya keinginan, hal ini membuatku menjawab dengan jawaban : mengalir aja.
Ya mengalir aja tanpa ada tambahan air di belakangnya. Jika ku jawab mengalir
aja seperti air, hal ini berarti aku gak punya tujuan dan cita-cita yang jelas.
Namun aku juga punya alasan mengapa aku menjawab dengan jawaban ini.
Kami pun kemudian keluar rumah dan memandang langit yang
mendung saat itu. Kemudian uda bertanya lagi. Taran kerjaannya ngapain aja ?
coba dijelasin kerjaannya dari mulai masuk sampai pulang kerja. Aku pun
menjawab aktifitas secara garis besarnya saja. Kalau ku jelaskan panjang lebar dan spesifik, maka perbincangan ini akan terasa membingungkan. Hal ini tak perlu ku
jelaskan dengan lebih detail kepadanya. Aku tak ingin terlalu muluk-muluk
dengan apa yang ku sampaikan. Tak ingin memaparkan cita-cita yang terlalu besar
dan mustahil untuk diwujudkan. Ada saatnya aku mengikuti air yang mengalir dan
ada saatnya aku harus melawan arus
hingga bahkan menerjang ombak lautan. Yang pasti cita-citaku biarlah ku
pendam dalam hati ini. Biarlah aku dan Tuhanku yang tahu.
Iya, bingung tiap ditanya cita-cita.
ReplyDeleteApalagi ditanya kriteria. #eh. Baper. Ahaha
Jadi biarlah
Di hati ini hanya Tuhan yang tahu.
Eeeaaa senandung nasyid mengalun merdu. Hehehe
Semangat, kak.
emangnya kriterianya kaya gmana.. :D smgangat juga ya bwt kmu ^_^
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteAmin.. terima kasih doanya Ci ^_^
DeleteSemoga cita2 Mas tran segera terwujud ya, aamiin
ReplyDeleteAmin.. terima kasih doanya Ci ^_^
DeleteDalem banget mas tampan..
ReplyDeleteKalo aku, pengen jadi pengusaha sukses. Eh, ga ada yang nanya ya? Xixixi
Amin.. smoga terwujud ya mba Siti :)
DeleteNggak cocok jadi polisi mas taran
ReplyDeletecocoknya jdi apa donk mba Wid ....
DeleteJadi seorang ikhwan yang baik,
DeleteEeaaa
Asyiiik, hihi
Semoga citanya terwujud ya mas..aamiin.
ReplyDeletesalam kenal :)
Amin,, terima kasih ya mas
DeleteTran Ran