Tak jarang setiap kali melihat kucing, aku teringat pada kucingku ini. Maka bila rindu ku tiba, ku berikan makanan pada kucing yang berada di hadapanku. Berharap Tuhan menjaganya dan memberikan rizki padanya. Eh,, doanya kok kaya mendoakan orang saja. Hehe... Kebetuan saat itu aku sedang libur. Kalau libur begini, hal yang menyenangkan salah satunya adalah bermain bersama kucing.
Selesai memberi makan kucingku, aku ke lapangan bola. Berharap di sana ada temanku, maka pergilah aku ke sana. Saat jalan ke sana, kucingku mengikutiku dari belakang. Memang beginilah kucingku. Manja-manja gitu. Setiba di lapangan, eh gak ada temanku. Cuma ada bocah-bocah yang gak ku kenal saja. Lalu aku kembali ke rumah. Sampai di depan pagar rumah, aku duduk pelataran depan pagar. Kucingku pun ikut duduk. Sambil duduk di suasana yang sejuk sore itu, aku sambil ngobrol-ngobrol sama kucingku. Entahlah, kucingku ini ngerti apa gak. Saat itu aku berharap ada malaikat yang menterjemahkannya agar kami berdua bisa saling memahami bahasa yang diucapkan.
Lagi asik duduk, ada seorang anak perempuan yang diperkirakan masih duduk di bangku SD. Ia berjalan dengan memegangi sebuah keranjang. Aku sering melihatnya lewat depan rumah. Beberapa tahun lalu, tampak badannya begitu kecil. Di usianya yang begitu muda, ia sudah berjualan membantu orang tuanya. Sambil berjalan melewatiku ia berkata "permisi". Kata-katanya sederhana, namun ia telah menarik perhatianku. Bukan hanya itu, ia telah menarik simpati dan menyentuh hatiku.
Apa yang ia lakukannya, bukanlah hal yang biasa. Ia berlaku tak seperti anak-anak lainnya. Karena kesantunannya, aku menjadi terkesan. Lalu ku panggil ia. Ia berjalan ke arahku, lalu aku bertanya "jualan apa dek?". "Asinan", jawabnya. Lalu ku tanya lagi ia, "rasa apa aja dek?". Ternyata sama semua rasanya. Karena di dalam rumah ada beberapa orang, maka ku belikan juga mereka. Akhirnya aku yang berniat membeli 1 bungkus untuk ku makan di luar rumah, jadi beli 4 bungkus untuk anggota keluargaku. Awalnya sih gak tertarik untuk membeli dagangannya. Apa yang ia lakukan telah menggerakkan hatiku untuk jadi membeli barang dagangannya. Mengingat hal ini lucu juga, aku yang semula membiarkannya pergi, kemudian memanggilnya. Akhirnya jadi beli gara-gara "permisi".
Mas Tran empatinya keren
ReplyDeleteempatinya tiba2 aja ka.. hehe
DeleteAku belum pernah mkn asinan
ReplyDeletecobain lah ka.. hehe
Deleteboleh nanya gak kak..tampilan templatenya bagus banget,pakek template apa,,premium ya,,cara setnya gmna ya,,punyaku acak kadut,,maklum nubi
ReplyDeleteini pakai template evo magz ka.. kita bisa pakai template apa aja kok. banyak juga template yg cantik2.. km browsing sja dlu, template yg mau dipakai apa,, lalu upload ke blogspot.. nanti juga bisa lama2,, smbil aku pandu :)
Delete