Hare Gene, Cuma Modal Cinta

Hari minggu beberapa hari kemarin, kami berkumpul dalam sebuah gathering. Gathering ini merupakan pertemuan yang membahas tentang properti. Kebetulan saya menjadi panitia di acara ini. Jadi saya mesti mempersiapkan segala sesuatunya seperti sound system, projector dan catering. Kalau catering mudah didapatkan, kami cukup memesannya dari sebuah rumah makan yang dekat dengan lokasi kami.


Di hari sebelumnya, Alhamdulillah persiapan sudah siap semua. Beberapa dari persiapan akan peralatan, kami menyewa sound system dan infocus projector. Kebetulan kami mendapatkannya dengan menyewa dari sebuah rental di dekat campus IPB Dermaga. Rental ini berlokasi hanya beberapa meter saja dari tembok Berlin. Tembok Berlin ternyata bukan hanya terdapat di Jerman saja. Wahaha, tertawa saya dalam hati. Unik juga kampus ini. Tembok di kedua negara ini fungsinya hampir sama yaitu sama-sama sebagai pembatas. Tembok Berlin di kampus IPB ini berfungsi sebagai pembatas antara pemukiman warga dengan kampus IPB. 




Di jalan tempat tembok Berlin berdiri, bisa kita jumpai ruko-ruko yang mirip sekali dengan pasar. Sekilas memang terlihat seperti pasar, padahal bukan. Ini teman saya yang pernah kuliah di sana, bersikeras berkata bahwa ini bukan pasar.Setelah izin rental kami disetujui, kami pun membawa peralatan-peralatan ini ke lokasi gathering. Saya bertugas mengecek semua peralatan. Setelah semua siap, saya pun kembali ke rumah. Tak terasa waktu gathering tiba. Acara dimulai pada pukul 8 pagi. Alhamdulillah acara berjalan lancar. Acara gathering ini dihadiri oleh lebih dari 40 orang. 2 kali adzan berkumandang pada waktunya kami segera berjalan ke mesjid yang kebetulan berjarak hanya beberapa meter saja dari lokasi kami.


Tak terasa acara selesai setelah kami ashar berjamaah. Akhirnya acara kami tutup dan prosesnya berjalan dengan lancar, tak ada kendala. Setelah acara selesai, sambil bersantai meluruskan kaki, kami sambil bercengkrama. Di sela-sela pembicaraan ada rekan kami yang membahas jodoh. Ia berkata bahwa untuk nikah itu butuh modal. Saya pun menimpali lalu nyeletuk : "pak kalau saya mah hanya punya cinta". Mereka tertawa mendengar perkataan saya. Haree genee, cuma punya cinta ? makan tuh cinta, kata teman saya. Bukan hanya mereka, saya pun tertawa geli mendengar perkataan saya sendiri. Bener juga katanya, hari gini masa cuma modal cinta. Haha.. 


Mau terus dapat informasi terbaru dari aku ? Subscribe Blog Ini yahh.. :

8 Responses to "Hare Gene, Cuma Modal Cinta"