Tiba-Tiba Berkunjung ke Pondok Pesantren

Di siang yang cukup terik dan menyengat, aku berangkat dari Jakarta ke Bogor. Di hari itu aku harus menghadiri sebuah acara buka bersama dengan para developer properti. Sebelum acara buka bersama dimulai, ada selingan acara sekitar 1 jam. Aku bersama teman-temanku datang tepat waktu bahkan sebelum acara dimulai. Dalam acara tersebut, kami cukup banyak mendapat manfaat terutama dengan silaturahmi di antara kami. Di sana kami bisa saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran.

Tak terasa waktu berbuka puasa tiba. Kami pun segera berbuka dengan menu makanan yang telah dihidangkan. Menunya cukup banyak. Karena aku suka buah, maka makanan yang pertama kali ku ambil adalah buah. Kebetulan buah anggur yang ku ambil. Maklum, aku memang pecinta buah dibandingkan menu yang lainnya. Selesai berbuka, lalu kami menunaikan ibadah sholat maghrib berjamaah di sebuah musholla di lantai bawah. Setelah itu, kami pun pamitan dengan teman-teman semua dan aku kembali ke kota Jakarta dari Bogor melalui jalan Parung-Ciputat.

Ngobrol dengan teman-teman, tak terasa jarum jam sudah menunjuk di angka 7 lewat. Ketika melihat ruangan dalam musholla, seketika aku ingin segera melaksanakan aktifitas yang sangat disayangkan apabila dilewatkan. Aktifitas ini adalah sholat tarawih. Aku segera berangkat dengan motorku. Sambil mengendarai motor, aku sambil clingak-clinguk mencari masjid. Cukup jauh aku berjalan, namun belum juga ku temui sebuah masjid di pinggir jalan. Perasaanku makin gusar saat itu. Khawatir tak bisa melaksanakan tarawih berjamaah. Sekian lama di atas kendaraan, barulah ku temui sebuah masjid yang terletak tepat di pinggir jalan raya.

Ku parkir motor di halaman masjid, lalu segera ambil air wudhu dan masuk ke dalam masjid. Mendengar doa yang diucapkan oleh seorang bilal, ternyata aku ketinggalan tarawihnya. Sementara yang tersisa hanyalah witir saja. Ada rasa kecewa karena tak sempat menunaikan tarawih bersama. Tapi apa boleh buat. Selesai witir, aku pun segera melanjutkan perjalanan sambil mencari masjid yang masih menjalankan tarawih. Melewati beberapa masjid selama perjalanan, tak ada satupun masjid yang masih beraktifitas tarawih di dalamnya.

"Mungkinkah masih ada sebuah masjid yang jamaahnya masih pada tarawih di saat masjid-masjid lain sudah bubar?", pikirku saat itu. Akhirnya ku jumpai sebuah pondok pesantren di kawasan Parung. Pondok pesantren ini terletak di pinggir jalan raya dan tampak bernuansa hijau.



Aku pun minta izin kepada seorang penjaga pondok pesantren untuk menunaikan tarawih berjamaah di dalam pondok pesantren. Dipikir-pikir lucu juga. Karena tak ingin melewatkan tarawih berjamaah, tiba-tiba saja aku sampai masuk ke pondok pesantren yang cukup ketat dijaga. Setelah mendapat izin, aku lalu masuk bersama motorku. Tak pernah terbayangkan, bagaimana isi pondok pesantren itu seperti apa. Setelah masuk ke sini, barulah aku mengerti. Masjid ikhwan (lelaki) dan akhwat (perempuan) dibuat terpisah dan cukup jauh. Setelah tanya-tanya di mana lokasi masjid ikhwan, akhirnya ketemu juga. Lokasinya berada di lokasi yang lebih tinggi.


Bersambung... 


Mau terus dapat informasi terbaru dari aku ? Subscribe Blog Ini yahh.. :

6 Responses to "Tiba-Tiba Berkunjung ke Pondok Pesantren"

  1. Asiknyaa.. Tumben gak naik kereta mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebetulan lagi perlu naik motor k Ian, karena kerjaan ke lahan butuh motor..

      Delete
  2. Ditunggu kelanjutan cerita safari Ramadhannya, mas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sudah dilanjutkan di cerita ini ka Nova >> https://inspirasidihati.blogspot.co.id/2017/06/kupu-kupu-malam-di-malam-ramadhan.html

      Delete
  3. Semoga perjalanan religinya menyenangkan. Ditunggu kelanjutan ceritanya ya, mas Ran :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. sangat menyenangkan dan juga mencengangkan k Nova.. hihi

      Delete