Buruan 5 Menit Lagi !! (Nyaris Ketinggalan Kereta)

Hujan deras turun saat itu. Rupanya hujan deras mengguyur kawasan lainnya hingga radius puluhan km. Ini terlihat dari perjalananku menuju stasiun Tanjung Barat dengan ojek. Betapa indahnya tahun ini. Dari sebelum menginjak tahun 2017 hingga memasuki bulan Ramadhan dan sampai tiba di hari fitri ini, hujan masih memberi kesejukan bagi kawasan ini. Sempat khawatir apabila turun hujan saat dalam perjalananku menuju stasiun. Karena hujan inilah udara jalanan yang biasa penuh polusi berubah menjadi terasa segar.

Diiringi rasa khawatir menuju stasiun, sekitar 20 menit akhirnya aku tiba di stasiun Tanjung Barat. Dari stasiun Tanjung Barat, aku masih harus melanjutkan perjalananku menuju stasiun Pasar Senen. Terlihat beberapa stasiun cukup disesaki oleh para penumpang. Ku kira situasi stasiun sudah mulai sepi di H+2 idul fitri ini. Ternyata tidak. Akupun berdiri di dekat pintu dengan memegangi koper dan bawaanku.

Aku beberapa kali menanyakan rute ke stasiun Pasar Senen kepada orang di dekatku. Meskipun tahu, aku tetap bertanya padanya agar tidak tersesat lebih jauh dan menyita cukup banyak waktu untuk menuju tujuan. Terdengar ada seseorang di sebelahku berkata, “keretanya lambat jalannya”. Memang benar kata dia. Saat itu kereta berjalan lebih lambat dari biasanya. Mungkin ini dikarenakan antrean kereta ke luar kota yang cukup padat. Perlahan-lahan rasa was-awas dan khawatir mulai pudar. Ku coba untuk mengikhlaskan apabila memang nantinya aku terlambat untuk tiba di stasiun pemberangkatan.


Teringat akan perjalananku yang ada kesamaan dengan perjalanan mudik tahun lalu. Hanya saja bedanya adalah tahun lalu perjaan mudikku jauh lebih menegangkan. Tahun lalu menjadi tahun yang takkan terlupakan bagiku. Karena terlambat tiba di stasiun pemberangkatan, tiketku hangus. Kereta telah jauh pergi meninggalkanku. Ku coba untuk menerima kejadian ini dengan lapang dada. Karena perjalanan mudik tahun ini tak semenegangkan perjalanan mudik tahun lalu, maka rasa cemas ini tidaklah terlalu besar. Dari stasiun Manggarai menuju stasiun Jatinegara, kereta terhenti. “Ayo dong jalan”, kataku dalam hati. Beberapa menit kemudian, kereta berjalan.

Akhirnya aku tiba di stasiun pemberangkatan. Aku pun berlari menuju tempat print tiket. Cukup gegabah memang. Di saat terdesak seperti ini, tiket kereta belum diprint. Tiket keret yang ku beli dari sebuah situs online, masih berupa kode booking. Dari kode booking inilah, harus diprint dulu di tempat khusus print tiket di stasiun pemberangkatan. Lokasi tempat print tiket ada di ujung dari sini. Jalan kaki menuju mesin printer tiket tersendat. Stasiun benar-benar ramai disesaki oleh para pemudik. Aku pun berjalan dengan begitu lambat sambil menarik koper di antara para pemudik.

Sebelumnya ku hafalkan kode booking sehingga saat tiba di tempat print tiket, aku bisa bergerak dengan lebih cepat. Aku bersyukur tahun ini mesin printer tiket lebih banyak jumlahnya. Jadi gak perlu mengantri lama. Selesai mencetak tiket dan tiket boarding pass ku kantongi, aku segera bergegas ke bagian pengecekan tiket. Naik turun tangga di stasiun ini saja bisa memakan waktu lebih dari 15 menit. Mulai turun dari commuter line, naik tangga lalu turun lagi dalam keadaan padat merayap cukup sedikit menguras waktu dan tenaga.

Sebelum memasuki bagian pengecekan tiket, ada beberapa orang yang menanyakan tujuan dan nama kereta dalam beberapa langkahku. Setiba di bagian pengecekan tiket, salah seorang petugas berkata “buruan,5 menit lagi”. “Hah, 5 menit lagi?!! Seorang polisi menunjukkan jalur cepat saat harus menuruni tangga sebelum masuk ke kereta pemberangkatan. Lagi-lagi ku angkat koper yang penuh dengan barang-barang termasuk laptop ini sembari berlari. Hihihi. Mirip seperti tahun lalu. Selesai melewati tangga, kereta yang akan berangkat telah terlihat. Para penumpang telah masuk ke dalam kereta. Cuma aku saja yang berjalan mendekati kereta. Kembali lagi saya bertemu dengan petugas kereta yang membantuku mengarahkan kursi dan gerbong. Setelah diterangkan, rupanya tempat dudukku cukup jauh di belakang. Cukup lega sudah dekat dengan kereta, eh pintu kereta telah terkunci. Aku pun berjalan lagi mencari pintu lainnya. Akhirnya ku temui sebuah pintu sambungan gerbong yang tidak terkunci. Aku pun masuk dan seketika merasakan kehangatan.


Akhirnya lari-lari malam ini bersama koperku tidak sia-sia. Akhirnya aku tiba di kereta dan dapat tempat duduk tepat waktu. Entah ini tepat waktu apa bukan, kalau sudah seperti ini kondisinya. Yang pasti aku bahagia dan sangat bersyukur. 


Ku ambil laptop putihku dari koperku yang wajahnya mulai tampak kusam dan kelelahan, kemudian ku tuliskan kisah perjalanan mudikku tahun ini. Sesekali ku pandangi keadaan di luar dari kaca. Kebetulan aku memesan kursi yang dekat dengan kaca jendela. Syukurlah meskipun aku telat, aku masih bisa mendapat posisi tempat duduk favoritku yaitu dekat kaca jendela. Hendak akan berakhirnya ceritaku ini, kereta akan tiba di stasiun Pekalongan. Saat ini masih jam 1:45. Masih sekitar 1 ½ jam lagi untuk tiba di stasiun tujuan yaitu stasiun Tawang Semarang. Orang di sebelahku ku lihat sedang terlelap. Inilah cerita mudikku tahun ini. Memang rasanya ada yang kurang bila saat lebaran tiba tapi gak mudik. Gak mudik itu gak asik. Pada kesempatan merayakan hari raya idul fitri ini, dengan segala kerendahan hati aku mengucapkan mohon maaf lahir dan batin apabila selama ini ada kekhilafan dan kesalahan baik dari tutur kata, tulisan maupun sikap yang tidak berkenan di hati. 



Mau terus dapat informasi terbaru dari aku ? Subscribe Blog Ini yahh.. :

4 Responses to "Buruan 5 Menit Lagi !! (Nyaris Ketinggalan Kereta)"