Meskipun kini banyak kita temui moda transportasi online semacam ini, namun tak semua daerah disusupi oleh mereka. Cukup banyak daerah-daerah yang masih menolak kehadiran "ojek online" atau "taksi online" di daerah mereka. Pertama kali lahirnya ojek online seperti ini, tentunya pro kontra mewarnai berbagai daerah. Ada yang senang dan juga ada yg menolak daerah mereka dimasuki oleh ojek online. Bahkan baku hantam dan tawuran sering terjadi. Namun kini perlahan masyarakat mulai menerima kehadiran sarana transportasi online yang dianggap tak lumrah pada awalnya.
Tahun kemarin saja masih banyak spanduk yang menolak daerah mereka dilalui oleh gojek, grab dan sebagainya. Ini terjadi di kawasan Jabodetabek. Meskipun hampir di tiap daerah sudah dijangkau oleh transportasi online ini namun masih banyak kita temui hampir di tiap sudut jalan kita temui ojek pangkalan. Saya jadi ingat beberapa tahun lalu dimana ketika saya sedang berjalan melintasi pangkalan ojek, saya melihat para tukang ojek di pangkalan ojek pinggir jalan marah dan geram kepada angkot yang sedang berhenti di depan pangkalan mereka. Menyadari teriakan pada ojek, supir angkot lalu segera tancap gas buru-buru menghindar dari tempat itu. Memang saat itu sang sopir angkot hendak menaikkan penumpangnya. Kebetulannya penumpang tersebut tepat berada di depan pangkalan ojek itu. Saat itu persaingan hanya terjadi di antara mereka, ojek dengan angkot.
Kini semua telah berubah..
Bersambung..
0 Response to "Gojek Vs Grab Vs Uber"
Post a Comment