Selama kuliah entah apa yang dipikirkan dan juga direncanakan olehnya hingga membuatnya terlalu fokus dengan kuliah dan karirnya. Bahkan beberapa tahun sebelumnya ia tampak begitu terobsesi dengan karirnya. Berbeda dengan yang tampak sekarang. Sekarang ia tampak lesu karena pikirannya. Mungkin dia telah merencanakan berbagai hal demi meraih masa depannya, namun Tuhan pun demikian. Tuhan telah merencanakan ujian baginya.
Dia tak pernah sekalipun digandeng oleh seorang lelaki. Ia adalah saudaraku yang hampir tiap libur kami bertemu. Masih ingat dalam ingatanku, Ibunya pernah berkata ia tak pernah dandan, bila didekati lelaki ia malah takut. Entah benar atau tidak, aku tak tahu pastinya. Waktu terus berjalan, tanpa terasa waktu yang dijalani kini makin berat terasa.
Tahun lalu ia masih sering hangout bersama teman-temannya. Namun kini tidak lagi. Beberapa sahabat baiknya telah menikah satu per satu. Tahun lalu menjadi tahun yang paling membebani perasannya. Seorang sahabat baiknya yang merupakan teman dari bangku sekolah hingga kuliah, kini telah menikah.
Seorang gadis ini nyaris tak pernah dandan. Memang ia seorang gadis yang tak suka dandan. Hanya sesekali saja ia dandan saat akan menghadiri acara penting, misalkan hangout bareng teman-temannya atau pergi kondangan. Dulu ia selalu tampak ceria. Nampaknya kini ia benar-benar lesu. Lesu karena dipermainkan oleh pikirannya sendiri. Ia kini benar-benar mengalami pergolakan di balik tubuhnya.
Bersambung di cerita selanjutnya..
0 Response to "Tak Kunjung Menikah di Usianya yang Makin Menua (Bag 2)"
Post a Comment