Waktu terus berjalan, tanpa tanpa terasa usianya kini telah melewati 30 tahun. Sahabat baiknya kini jarang bertemu dengannya karena mereka telah menikah satu per satu. Sebelumnya setiap libur kerja, biasanya hari Sabtu atau Minggu mereka berkumpul di sebuah mall favorit mereka. Jarang bertemunya mereka makin menjadikan seorang gadis ini bak wanita pingit sejati. Di saat libur kerja, ia masih terlihat masih mengerjakan tugas-tugas dari kantornya.
Setelah lulus dari kampus yang yang berjulukan "Yellow Jacket", ia bekerja di sebuah stasiun TV yang cukup dikenal oleh masyarakat. Ia merupakan lulusan dari jurusan kesehatan masyarakat dan ilmu gizi. Sangat jauh berbeda bukan, antara bidang tempat ia bekerja dan pendidikannya yang selama ini ia tempuh. Ia pernah bercerita padaku bahwa ia orang yang suka merasa risih atau jijik dengan hal-hal yang berkaitan dengan organ dalam dan seputarnya.
Beberapa tahun bekerja di sebuah stasiun TV, karena tempat bekerjanya terlalu memforsir tenaganya maka akhirnya ia memutuskan untuk resign kerja. Lalu ia bekerja di bidang yang sama yaitu masih di sebuah stasiun TV namun hanya namanya saja yang berbeda. Gajinya memang mengalami peningkatan namun kini ia dipusingkan oleh sebuah teka-teki yang menjadi misteri Illahi yaitu jodoh. Ia masih belum menemukan pasangan dari tulang rusuknya.
Terlalu sibuk dengan karirnya, kini ia mengalami ujian yang cukup berat baginya. Bagaimana perasaanmu bila seorang teman-temanmu telah menikah satu per satu sedangkan dirimu belum mendapatkan pasangan juga. Belum lagi baper yang makin berat ketika harus menerima undangan untuk hadir di sebuah pernikahan. Bagaimana perasaanmu bila kamu berada di posisinya ? Selama ini ia dan keluarga besarnya masih terus mengupayakan dirinya untuk menemukan jodohnya. Aku terus berharap agar ia segera menemukan pasangannya agar ia dan keluarganya bisa lega dan bahagia.
0 Response to "Tak Kunjung Menikah di Usianya yang Makin Menua (Bag 3)"
Post a Comment