Ketika Kata-Kata "Lu Gue" Terucap

Ku buka pesan, ku baca pesannya ada seseorang yang sharing mengenai sebuah kisah inspiratif. Ku baca memang bagus isinya. Memang ceritanya bagus tentang Ibu. Namun ia bukan kata Ibu yang digunakan olehnya sebagai judul, melainkan kata "emak". Memang jika orang kota terutama Jakarta akan menganggapnya sebagai cerita yang asik dibaca dan begitu inspiratif. Namun sayangnya isinya di sini menggunakan kata-kata yang tidak pantas. Melalui tulisannya ia mengisahkan sebuah cerita dimana di dalamnya terdapat kata-kata "lu".


Memang untuk anak gaul atau anak muda dari kota akan menilai bahasa yang digunakannya biasa-biasa saja dan gak ada yang salah dengan bahasa yang dipergunakannya. Bahasa yang digunakannya kental dengan adat Betawi. Kata-kata seperti lu dan sebagainya semacam ini tentu saja dinilai tidak baik digunakan sebagai bahasa keseharian.






Teringat sekitar 1 tahun yang lalu ada seorang Ibu bercerita kepadaku. Beliau mengatakan kepadaku langsung, ia pernah menegur anaknya ketika mendengar kata-kata lu gua saat berbicang berssama teman-temannya. Saat itu anaknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta dekat UI, sedang mengadakan kerja kelompok di rumahnya. Memang ramai waktu itu. Beberapa temannya hadir untuk mengerjakan tugas dari dosennya. Kebetulan ada Ibunya saat itu. Dalam sebuah pembicaraan terdengar anaknya berkata lu gua, lu gua. Begitu juga dengan teman-temannya. Lu gua, lu gue sudah biasa dalam keseharian mereka.


Mendengar kata-kata lu gue, tanpa banyak mikir seorang ibu ini segera menemui anaknya saat itu. Tanpa babibu, tanpa mikir panjang, Ibu ini menasehati mereka agar menggunakan bahasa yang baik. Tidak boleh ngomong pakai lu gua, lu gua , pesannya. Seorang ibu yang ku kenal ini adalah seorang ex KOWAD (Korps Wanita Angkatan Darat). Beliau pernah bercerita saat berlatih dalam pendidikannya. Ia sering terjun dari helikopter, membawa beban berat dalam tasnya entah berapa kilogram bebannya dan berbagai macam latihan tempur lainnya.


Seorang anak bersama teman-temannya yang dinasehati oleh mantan prajurit wanita ini pun terdiam. Ketika selesai dinasehati, terdengar anaknya menceritakan bahwa ibunya tidak suka dengan kata-kata tak beretika semacam ini. Sepanjang perjalanan kehidupanku, ini bukan pertama kalinya aku memetik kesimpulan bahwa kata-kata lu gue, loe gua memang tak pantas diucapkan apalagi digunakan dalam keseharian. Sudah cukup banyak orang tua yang bercerita hal yang sama.


Mendengar cerita seorang ibu yang menasehati anaknya ini, aku jadi teringat sama banyak para orang tua yang berkata dan berpesan sama. jujur saja aku salut dengannya. Beliau telah memberikan pelajaran akan pentingnya etika dan sopan santun baik saat bersikap maupun saat berbicara.


Mau terus dapat informasi terbaru dari aku ? Subscribe Blog Ini yahh.. :

5 Responses to "Ketika Kata-Kata "Lu Gue" Terucap"

  1. Bener..hal ini sepele, tapi suka diucapkan...menganggap gaul

    ReplyDelete
  2. Aku juga ngga suka denger dan ngobrol pale bahasa elu gua.. -_- kcuali udah kesellllll banget. Mungkin keluar juga akhirnya
    he

    ReplyDelete
  3. Hii, lu gua lu gua

    Gua mana, ka Ran

    ReplyDelete